Ini Baru Cerita! Aku Menatapmu Dari Altar, Tapi Surga Menutup Pintunya
Aku Menatapmu dari Altar, Tapi Surga Menutup Pintunya
Lentera-lentera merah bergantungan, cahayanya menari-nari di wajahku yang pucat. Musik guqin melantun pilu, serupa ratapan angin malam yang menyelinap masuk melalui kisi-kisi jendela. Aku berdiri di altar, mengenakan gaun pengantin merah menyala, bukan simbol kebahagiaan, melainkan tirai kabut yang menyembunyikan KEHANCURANKU.
Di ujung altar sana, dia berdiri. Li Wei, pria yang kucintai, pria yang mengkhianatiku. Matanya berkilat cemas, tapi aku tahu itu hanya sandiwara belaka. Aku tidak menangis. Aku tidak berteriak. Aku hanya menatapnya, kosong. Orang-orang mungkin mengira aku rapuh, patah hati. Mereka salah.
Aku menyimpan rahasia.
Rahasia yang jika terungkap, akan meruntuhkan kerajaan ini. Rahasia yang membuatnya, dan keluarganya, akan jatuh dalam kehinaan. Aku diam, bukan karena lemah, melainkan karena rahasia ini lebih berharga daripada nyawaku sendiri.
Beberapa bulan lalu, aku menemukan sebuah surat tersembunyi di balik gulungan lukisan di kediaman Li. Surat itu bertuliskan rencana pengkhianatan, rencana untuk menumbangkan kaisar, yang tak lain adalah pamanku. Li Wei adalah otak di balik semua ini. Dan aku, putri Kaisar, putri yang dipercaya, DICINTAI, telah jatuh ke dalam jebakan mereka.
Saat itu, aku berniat membongkar semua ini. Tapi, kemudian aku menemukan fakta lain. Fakta bahwa di balik konspirasi ini, ada dalang yang lebih besar. Seseorang yang tidak kukenal, seseorang yang hanya disebut "Bayangan".
Aku menikahinya, bukan karena cinta, melainkan karena kewajiban. Aku harus melindungi pamanku, melindungi kerajaan ini, tanpa membocorkan rahasia yang bisa menggoyahkan tahta. Aku menikahinya sambil menyimpan dendam membara yang TAK TERPADAMKAN.
Setiap malam, aku bermimpi tentang 'Bayangan'. Siapakah dia? Apa motifnya? Misteri ini menghantuiku. Kemudian, suatu malam, aku menemukan petunjuk. Sebuah liontin berbentuk bulan sabit, tersembunyi di balik ukiran naga di kamar Li Wei. Liontin itu identik dengan yang pernah kulihat dikenakan oleh seorang kasim tua, pelayan setia pamanku, kasim yang selalu hadir dalam setiap pertemuan penting.
Kasim Li?!
Ternyata, "Bayangan" yang selama ini kucari, berada tepat di dekat pamanku, menggerogoti kerajaan dari dalam. Li Wei hanya pion, dan aku, bidak yang digunakan untuk mendekati Kaisar.
Hari pernikahan ini, di saat semua orang bersukacita, aku tahu rencanaku harus dijalankan. Aku tidak akan membongkar semuanya dengan kekerasan. Aku akan membiarkan takdir bekerja. Aku tahu, Li Wei akan segera menghadap Kaisar, memohon ampun dan membongkar rencana "Bayangan" demi menyelamatkan dirinya sendiri. Dan saat itulah, pamanku akan tahu kebenaran, dan keadilan akan ditegakkan.
Aku mengangkat gelas anggur, menatap Li Wei yang sedang mendekat. Senyum tipis tersungging di bibirku. Balas dendamku bukan dengan darah, melainkan dengan KEBENARAN. Kebenaran yang akan menghancurkan hidupnya, dan hidup "Bayangan".
Keesokan harinya, terdengar kabar bahwa Kasim Li dan seluruh keluarganya telah dieksekusi atas tuduhan pengkhianatan. Li Wei dipenjara seumur hidup. Aku, sang putri yang menikah dengan pengkhianat, dicap sebagai korban. Tapi aku tahu, di balik semua itu, aku adalah dalang yang tidak terlihat.
Aku menatap langit senja, guqin masih melantunkan kesedihan. Aku telah menyelamatkan kerajaan, tapi harga yang harus kubayar teramat mahal. Aku mengorbankan cintaku, mengorbankan kebahagiaanku.
Aku melihat Li Wei untuk terakhir kalinya, saat kereta kudanya membawanya menuju penjara. Matanya kosong, tanpa harapan. Dia tahu, aku yang menjebaknya.
Dia tahu, aku yang membalikkan takdir.
Aku membiarkan air mata jatuh, satu tetes, satu tetes.
Surga mungkin menutup pintunya bagiku, tapi aku tidak menyesal.
Dia dihukum, tapi aku? Aku hidup dalam penyesalan selamanya, dan bayangan masa lalu, dan KEBENARAN akan terus menghantuiku.
Seandainya saja, aku bisa mencintainya tanpa rahasia…
You Might Also Like: Beli Skincare Terbaik Untuk Pemula