Cinta Yang Tak Pernah Sembuh
Hujan selalu mencintai makam. Sentuhan lembutnya di atas batu nisan yang dingin, seperti bisikan rahasia antara dunia yang terlihat dan yang tak terjangkau. Hujan kali ini, serupa air mata yang tak terhitung jumlahnya, menyelimuti nisan bertuliskan nama ARYA PRATAMA.
Arya... nama itu, terasa berat di lidah, seperti janji yang tak terpenuhi. Dulu, ia adalah senyum mentari di pagi hari, tawa renyah di tengah malam. Sekarang, ia hanya bayangan. Bayangan yang menolak pergi.
Dia kembali. Bukan sebagai Arya yang dulu dikenal. Melainkan sebagai roh gentayangan, terikat pada dunia karena sebuah kebenaran yang terpendam. Kehadirannya terasa seperti embusan angin dingin di tengah malam yang panas, bisikan lirih di antara keheningan.
Tujuannya sederhana: menyampaikan kebenaran yang tertahan di tenggorokannya saat ajal menjemput. Kebenaran tentang cinta, pengkhianatan, dan harapan yang hancur berkeping-keping.
Dia mengawasi Lintang, wanita yang dicintainya. Lintang yang kini hidup dalam bayang-bayang masa lalu, terperangkap dalam kesedihan yang abadi. Arya melihat raut wajah Lintang yang memudar, seperti lukisan yang kehilangan warnanya. Ia ingin menyentuh, memeluk, mengatakan bahwa ia ada. Namun, ia hanya bisa mengamati, menjadi saksi bisu atas penderitaan yang ia tinggalkan.
Setiap malam, Arya mengikuti Lintang. Bayangannya menari di dinding, bisikannya berbisik di telinga Lintang saat ia terlelap. Ia mencoba membimbing Lintang, memberikan petunjuk lewat mimpi, lewat firasat yang menusuk kalbu.
Awalnya, Lintang hanya merasa aneh. Rumah terasa dingin, sering mendengar suara-suara aneh, dan mimpi buruk yang terus menghantuinya. Namun, semakin lama, ia mulai merasakan kehadiran Arya. Ia merasakan cinta, penyesalan, dan harapan Arya yang terakhir.
Lintang mulai menyelidiki. Ia menggali masa lalu Arya, mencari petunjuk tentang kematiannya. Ia menemukan kebohongan, pengkhianatan, dan konspirasi yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.
Semakin dalam ia menyelidiki, semakin besar bahaya yang mengancamnya. Ada kekuatan jahat yang ingin membungkam kebenaran, mengubur masa lalu selamanya. Arya, dengan segala keterbatasannya, mencoba melindungi Lintang. Ia memberikan petunjuk, mengarahkan Lintang untuk menghindari jebakan yang terpasang.
Pada akhirnya, Lintang menemukan apa yang Arya cari. Bukan balas dendam. Bukan pengakuan. Melainkan KEDAMAIAN. Arya hanya ingin Lintang tahu kebenaran, agar ia bisa melanjutkan hidup, melepaskan kesedihan, dan menemukan kebahagiaan.
Lintang berhasil mengungkap kebenaran tentang kematian Arya. Pelakunya terungkap, keadilan ditegakkan. Dan di saat itulah, Arya merasakan beban di pundaknya terangkat.
Dia menatap Lintang, sekali lagi. Hujan berhenti. Matahari mulai menyingsing. Bayangannya memudar, semakin tipis, sampai akhirnya lenyap ditelan cahaya pagi.
…dan untuk pertama kalinya sejak kematiannya, dia merasa bebas.
You Might Also Like: Charlie Starr Life Music And Legacy Of